Macem2 nye!
Apakah bisa digolongkan diantara mereka, dirimu dan teman-temanmu. Maksud diriku. Dan pertanyaan itu diriku sampaikan kepada dirinya.
Dirinya tidak serta merta menggolong-golongkan, dirinya hanya memberikan gambaran berupa kisah-kisah, yang terkait dirimu dan teman-teman dimasa yang silam, masa dimana dipercontohkan penokohan atas dirimu dan teman-temanmu.
Inilah gambaran yang dipaparkan dirinya:
Perempuan tangguh
Dirinya, melafadzkan sebuah ayat,
Qs: at Tahrim (66) : 11
Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu [Maksudnya: sebaliknya Sekalipun isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah, ia akan dimasukkan Allah ke dalam jannah] dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.
Kemudian dirinya memandangi diriku, seraya berkata, apakah dirimu telah paham apa yang dimaksud dengan ayat tersebut. Paling tidak, secara awam. Antara istri fir’aun yang diabadikan doanya dalam al quran oleh Alloh subhanahu wata’ala, dengan perempuan tangguh.
Diriku mencoba untuk memahami, mengulang membaca, beserta artinya setelah diriku temukan dalam lembaran mushaf yang tadi diriku ambil sejenak setelah dirinya memulai melafadzkan dengan lantunan yang luar biasa.
Begini, perempuan tangguh. Diriku berfikir, bahwa tangguh bukan berarti fisik yang kuat, memang dibutuhkan juga fisik yang tangguh, namun yang utama adalah ketangguhan dalam memegang aqidah, menjaga keimanan dalam ketauhidan. Betapa tidak, sudah jelas fir’aun adalah raja, bahkan saking kayanya, dan saking berkuasanya fir’aun menyatakan diri sebagai tuhan. Namun, Siti Asiyah binti Mazahim, istri fir’aun, tetap menyatakan dirinya sebagai seorang muslimah, Siti Asiyah tidak serta merta mengikuti jejak suaminya.
Tangguh dalam perang pemikiran, kuat-kuatan mental, dan perang yang tersirat. Tapi Siti Asiyah, benar-benar tangguh, pemikiran yang terpusat kembali untuk mencapai keridhaan Alloh Subhanahuwata’ala, juga mental yang setiap harinya harus melihat penyiksaan dan kekerasan lain yang dilakukan dihapannya, oleh suaminya sendiri.
Namun Siti Asiyah, tetap saja berkata, ashaduanla ilaha ilalloh wa ashaduanna Muhammad rasululloh,tidak gentar sedikitpun akan bahaya yang akan menimpa dirinya. Tidak ikut-ikutan, mencari aman, atau sekedar sensasi.
Diriku jadi teringat dirimu, meski dirimu tidak setangguh Siti Asiyah istri fir’aun, apalagi ancaman antara dirimu dan Siti Asiyah sangat jauh berbeda. Bahkan lebih leluasa dirimu dan teman-temanmu, tapi, kenapakah dirimu dan teman-temanmu senang dan bangga menjadi seken. Padahal sudah sangat jelas kerugiannya.
Jika Siti Asiyah, bersahadat dengan konsekuensi mati, kenapa dirimu dan teman-temanmu malah ikut-ikutan fashion yang berlawanan dengan sahadat. Berlawanan, sebab saat bersahadat, konsekuensi untuk menutup aurat adalah wajib. Adakah keraguan dalam syahadat dirimu dan teman-temanmu, mudah-mudahan tidak.
Dirimu dan teman-temanmu kalah tangguh dalam menghadapi perang pemikiran, belum siapkah, atau sengaja menyerahkan diri dalam pertempuran ini, agar lebih aman dan seolah menyenangkan. Padahal jelas tidak, dirimu dan teman-temanmu, jika masih saja bangga dengan menjadi seken adalah sebuah kondisi yang mengenaskan. Sebab sudah sangat jelas itu merugikan dirimu, namun dirimu dan teman-temanmu lebih senang perihal itu. Menyedihkan.
Apabila menjadi perempuan tangguh lebih bernilai dan memiliki value yang lebih baik, kenapa malah memilih lebay dan menyerahkan diri dalam kebanggaan menjadi seken.
Dirinya, diam saja. Diriku sepertinya hampir tidak terkontrol dalam memikirkan antara dirimu berserta teman-temanmu dan Siti Asiyah istri fir’aun.
Astaghfirullohal’adzim. Ampuni kami yang Alloh, berikanlah hidayah kepada diriku, dirimu, dan dirinya, agar senantiasa menjadi manusia yang senang bersyukur, tangguh dalam setiap episode kehidupan yang telah dianugerahkan kepada kami.
Maha suci Alloh, yang telah memberikan kekuatan kepada kita. Memberikan kekuatan fisik yang luar biasa. Kekuatan fikiran yang sangat dasyat dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki semua itu.
Virgin in virgin, menjaga kesucian lahir dan batin
Apabila dirimu dan teman-temanmu, senang memamerkan celana dalam, membiarkan tonjolan dadamu terlihat, memamerkan setiap lekuk tubuhmu, mengobral diri dengan berganti-ganti pacar. Sangatlah berbeda dengan gadis yang diceritakan kepadaku oleh dirinya.
Dirinya kembali melantunkan sebuah ayat dengan tartil, dan intonasi syahdu.
Qs: Maryam (19) : 20
Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"
Diriku langsung connect, terhubung langsung dengan apa yang dimaksud dirinya. Tentang gadis yang teramat menjaga kesucian diri. Maryam, ya maryam. Dialah gadis itu, dalam al quran, namanya diabadikan oleh Alloh subhanahuwata’ala.
Segera diriku membuka lembaran-lembaran alquran, tertuju ke surat maryam, sebab disana dijelaskan tentang bagaimana kisah itu terjadi.
Dan benar dirinya melantunkan surat maryam, tidak semua memang, beberapa ayat yang nantinya akan dirinya jabarkan kepada diriku. Dan lagi-lagi terkait dirimu dan teman-temanmu.
Qs: Maryam (19) : 16-34
Dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami [Maksudnya: Jibril a.s.] kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. kaumnya berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang Amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun [Maryam dipanggil saudara perempuan Harun, karena ia seorang wanita yang Shaleh seperti keshalehan Nabi Harun a.s.], ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina". Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. mereka berkata: "Bagaimana Kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaKu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan Perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
Maha suci Alloh, dengan mencotohkan gadis yang suci.
Bagaimana, apakah dirimu dan teman-temanmu masih tetap bangga menjadi seken. Bukan sebab maryam gadis yang mempunyai kulit semulus sutera, atau kecantikannya melebihi wanita tercantik yang pernah Alloh subhanahuwata’ala ciptakan. Namun sebab, maryam selalu menjaga kesucian diri dan menjaga tetap bernilai tinggi, bahkan tinggi sekali sampai dengan maryam mendapatkan kesempatan sangat special untuk menjadi ibu seorang nabi. Subhanalloh.
Maryam, dirimu dan teman-temanmu.
Sangat berbeda, jika dirimu dan teman-temanmu masih saja memamerkan celana dalam, memunculkan tonjolan di dadamu, berpakaian ketat, bahkan membiarkan dirimu dan teman-temanmu dijamahi oleh laki-laki yang ngakunya pacarmu, yang kata pacar-pacarmu, mereka mencintaimu. Tapi cinta itu membuat dirimu jatuh, merosot harga dirimu, bahkan sampai tidak laku sebab menjadi sampah. Sampah masyarakat.
Maryam, dirimu dan teman-temanmu.
Tiada jauh berbeda, sebab dirimu dan teman-teman mencoba untuk berubah, belajar untuk lebih baik. Terus dan terus, hingga dirimu benar-benar mampu menjaga kesucian diri. Menutup seluruh auratmu, bahkan tidak mungkin ada penampakan sedikitpun akan lekukan dirimu dan teman-temanmu.
Dan semua itu menjadi pilihan dirimu dan teman-temanmu. Hanya sangat disayangkan ketika dirimu dan teman-temanmu benar-benar bangga menjadi seken.
Kemudian dirinya melantunkan dengan indah ayat-ayat berikutnya yang dirinya pertimbangkan agar dirimu dan teman-temanmu mengatahui. Diantaranya adalah:
Lebay, seneng dibelai alias penggoda
Qs: Yusuf (12) : 23
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
Bigos, biang gosip !
Qs: al lahab (111) : 1-5
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri.]. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar [Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim.]. Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Pengkhianat, mengingkari suami shaleh
Qs: at Tahrim (66) : 10
Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua isteri itu berkhianat[Maksudnya: nabi-nabi Sekalipun tidak dapat membela isteri-isterinya atas azab Allah apabila mereka menentang agama.] kepada suaminya (masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)". Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu[Maksudnya: sebaliknya Sekalipun isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah, ia akan dimasukkan Allah ke dalam jannah.] dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.
Gamblangnya dirinya memberitakan apa yang terkandung dalam al quran. Perlahan dan mengena. Diriku benar-benar mengerti apa yang dirinya tuturkan kepada diriku.
Pertanyaan liar timbul dari pikiran diriku yang sebetulnya sedang memikirkan dirimu dan teman-temanmu. Dimanakah letak dirimu dan teman-temanmu berada. Mudah-mudahan dirimu tidak salah memilih masuk dalam kategori yang merugikan lagi. Jika memang benar dirimu dan teman-temanmu sudah tidak lagi memamerkan celana dalam, tidak lagi mencuatkan bagian dadamu, tidak lagi berpakaian ketat, tidak lagi mengobral dengan berpacaran dan bergonta-ganti setiap masa.
Dan tidak lagi bangga menjadi seken.